Berkomunikasi Sejak Dini Dengan Janin Mampu Meningkatkan Kedekatan Janin dan Orang Tuanya Ketika Lahir Nanti ! |
Dewasa ini, para dokter
menyadari bahwa bayi mulai belajar tentang dunia di sekitar mereka sejak dalam
kandungan. Proses belajar yang melibatkan indera-inderanya yang belum sempurna
ini berlangsung selama trimester ketiga di dalam kandungan atau bahkan mungkin
sebelum itu. Hal ini mendobrak dugaan para dokter selama bertahun-tahun
sebelumnya bahwa bayi lahir tanpa pengetahuan apa pun tentang dunia luar.
Setelah
berusia 23 minggu, janin akan dapat mendengar suara Bunda dan suara-suara
lainnya, bahkan mungkin menanggapi apa pun yang dia dengar dengan bergerak
lebih aktif. Apa saja suara-suara yang didengar Si Kecil? Bisa berupa
suara detak jantung, pernapasan, pencernaan Bunda, serta suara-suara samar dari
luar tubuh Bunda.
Belajar
Sejak Masih di Dalam Buaian
Ada
dugaan bahwa dengan membacakan cerita atau memperdengarkan musik untuk janin atau
bahkan hanya dengan berbicara dengannya, janin bisa mendapatkan pengalaman
belajar sederhana di dalam kandungan. Di samping itu, sebagaimana dikatakan
para ahli terkait yang terjadi setelah dilahirkan, bayi kemungkinan mampu
mengingat dan mengenali suara-suara tertentu sewaktu masih di dalam rahim.
Mendengarkan musik bisa menjadi cara yang indah bagi Bunda dan bayi untuk
bersantai.
Ketika
janin mendengar musik, denyut jantungnya akan meningkat dan dia cenderung
bergerak lebih banyak. Tidak lama setelah lahir, terdapat kemungkinan bahwa
bayi akan menanggapi potongan musik yang sama dengan yang sering didengarnya
ketika di dalam buaian. Reaksi tersebut menjadikan bayi lebih bergeliat dan
menyimak. Dengan cara yang sama, bayi mungkin juga menunjukkan bahwa dia ingat
dan terhibur oleh suara-suara tertentu yang terdengar saat berada di rahim.
Walau demikian, seorang ahli pendidikan anak usia dini menyarankan untuk tidak
memutar musik melalui earphone di perut Bunda. Hal ini dikarenakan suasana di
dalam rahim sebenarnya sudah cukup ribut.
Mengenali
Bahasa dan Suara Ibu yang Menentramkan Dirinya
Seiring
bayi di dalam kandungan terus berkembang, dia menjadi berusaha mendapatkan
semua informasi yang dibutuhkan hanya dengan mendengarkan pembicaraan ibu
dengan orang lain. Dia juga dapat mengenali pola dan ritme dari buku yang Bunda
bacakan dengan suara keras. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bayi mulai
mengenali bahasa sejak masih berumur 10 minggu di dalam kandungan.
Detak
jantung janin akan melambat sedikit tiap kali Bunda berbicara ketika kandungan
sudah berusia sekitar 7-8 bulan. Hal ini menunjukkan suara Bunda memiliki efek
menenangkan untuknya. Tidak hanya itu, ketika bayi baru lahir, dia pun dapat
mengenali suara ibunya.
Pada penelitian yang sama terhadap bayi yang sudah dilahirkan, dot
yang sudah terhubung dengan alat perekam diberikan kepada bayi. Alat perekam
tersebut berisi suara ibu dan wanita lain. Dalam waktu 10-20 menit, bayi
akhirnya mampu mempelajari dalam membedakan suara ibunya. Cara yang
diperlihatkan bayi adalah dengan menyesuaikan tingkat isapan dot untuk memberi
kode pengenalan terhadap suara ibu mereka sendiri. Ini tidak hanya menunjukkan
cinta bawaan bayi yang baru lahir untuk suara ibunya saja, tetapi juga
menunjukkan kemampuan unik bayi untuk belajar dengan cepat. Meski begitu, belum
ada bukti bahwa bayi baru lahir mampu menunjukkan preferensi yang sama terhadap
suara ayah atau suara saudara sekandung.
Membangun
Kedekatan
Mendengar
suara Bunnda saat dia masih dalam kandungan membantu bayi merasa terikat kepada
Bunda dengan cepat selepas dia dilahirkan. Satu teori menunjukkan bahwa alasan
pendengaran bayi begitu berkembang dengan baik di dalam rahim adalah untuk
membantu dia memulai ikatan dengan Bunda bahkan sebelum dia lahir. Setelah
lahir, bayi mungkin senang mendengar suara Bunda dibandingkan suara-suara lain.
Inilah
Cara Janin Belajar
Berikut
adalah tiga cara belajar utama yang dilakukan janin selama masih berada di
dalam kandungan.
§ Bila
Bunda sering memperdengarkan suara bising, maka bayi cenderung untuk tidak
kaget dengan suara-suara tersebut ketika sudah lahir nanti. Hal ini membuktikan
bahwa bayi dapat belajar melalui suara yang didengarnya secara berulang-ulang.
§ Bayi
mengenali suara dan musik yang familiar. Bayi juga bisa menjadi tenang dengan
goyangan dan suara-suara tertentu seperti mesin mobil, yang mungkin
mengingatkan mereka tentang gerakan dan suara dari tubuh Bunda. Dalam hal ini,
bayi menjadi terbiasa akibat pengalaman-pengalaman yang dia lalui.
§ Bayi bisa
belajar menghubungkan pengalaman tertentu dengan perasaan Bunda pada saat itu.
Misalnya bila Bunda sering mendengarkan bagian tertentu dari musik sambil
bersantai, musik yang sama dapat menenangkan bayi pada nantinya. Contoh ini
menguatkan anggapan bahwa bayi dapat menghubungkan kebiasaan tertentu dengan
cara mengingat.
Apa
yang Bunda lakukan selama mengandung bisa bermanfaat dalam membantu
perkembangan kognitif alami bayi. Makin sering Bunda berinteraksi dengannya,
termasuk bernyanyi dan berbicara, maka bayi menjadi lebih cepat dalam
beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya nanti. Selain itu, jangan lupa
turut melibatkan Ayah untuk merasakan gerakan-gerakan janin dan beri tahu bahwa
janin juga bisa mendengar suara Ayah. Ayah bisa berbincang dengan janin dan
membacakan sebuah cerita pendek. Hal ini akan membantu bayi mengakrabkan diri
dengan suara ayahnya.
Nah
itu tadi cara kita agar dapat berkomunikasi sejak dini dengan janin buah hati
kita, semakin sering kita mengajaknya berkomunikasi semakin membangun kedekatan
antara janin dan kedua orang tuanya. Selamat mencoba bagi Anda pasangan yang
sedang mengandung, dan bagi pasangan yang belum dibei keturunan kami doakan
agar Anda pun segera di beri momongan Amiin...
Semoga
artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda, Jangan lupa di Share ya !
Sumer:infoherbalis
0 Response to "Berkomunikasi Sejak Dini Dengan Janin Mampu Meningkatkan Kedekatan Janin dan Orang Tuanya Ketika Lahir Nanti !"
Post a Comment